Sejak
berjamurnya Account
social
seperti Facebook,
Twitter, Friendster and
other
networking.
Banyak hal bisa diamati terutama terjadinya tingkat kenarsisan, suka
pamer, sering mengeluh dan berdoa di tempat yang salah. Bagaimana
tidak salah!!!
Coba
kita amati terutama FB and twitter betapa banyak pengguna account
salah mengguna wall/tweet mereka sebagai tempat berdoa, bukankah
agama “Islam”? Telah mengatur Waktu-waktu untuk berdoa mustajab.
Antara
lain:
Tempat-tempat
baik untuk berdoa “Di kala melihat Ka’bah, Di kala me1ihat masjid
Rasulullah Saw, Di tempat dan di kala melakukan thawaf, Di sisi
Multazam. Di dalam Ka’bah, Di sisi sumur Zamzam, Di belakang makam
Ibrahim, Di atas bukit Shafa dan Marwah, Di ‘Arafah, di Muzdalifah,
di Mina dan di sisi Jamarat yang tiga, Di tempat-tempat yang mulia
lainnya, seperti di Masjid dan tempat-tempat peribadatan lainnya.
Nah
seperti dijelaskan di atas jelas bahwa tempat dan waktu mustajab
berdoa, bukan saat buka Facebook/twitter, sebaiknya social networking
dimanfaatkan sebagai tempat berbagi informasi bersifat memotivasi
bukan bersifat keluh kesah. Karena Allah tidak menyukai hamba yang
suka mengeluh.....
Dan
tanpa kita sadari, kita lebih banyak mengadu masalah di efbe dari
pada mengadu kepada ALLOH Subhana Wa Ta’ala, lebih mengutamakan
update status daripada shalat dan dzikir kepada ALLOH Subhana Wa
Ta’ala.
Hendaknya
kita mengeluh di tempat yang tepat yaitu tempat memberi ketenangan
diri seperti dijelaskan dalam al-Quran
“Sesungguhnya
aku mengeluhkan keadaanku dan kesedihanku hanya kepada Allah,“ (Qs.
Yusuf: 86)”, Saudaraku, mengeluhkan penderitaan hanya kepada Allah
SWT adalah bagian dari kesabaran.
Menurut
pengamatan ternyata social networking merupakan wadah paling empuk
bagi seseorang untuk mengeluh, pamer, galau, nasris dan berdoa di
tempat yang salah. Ada berbagai varian doa yang tertulis dalam
Facebook, bahkan bingung juga apakah benar-benar berdoa atau mengeluh
dengan cantik. Bukan tidak boleh dan melarang teman berdoa lewat
Facebook atau twitter, bahkan Islam memperoleh kita berdoa dimana dan
kapan pun kecuali di toilet/kamar mandi. Tetapi akan lebih elok dan
berkah doa yang kita untaikan di tempat-tempat telah dicontohkan
Rasulullah SAW seperti paparan di atas. Jangan sampai doa di publish
jadi bahan guyonan, ingin diketahui publik dan ajang narsis.
Hal
seperti itu takutnya akan berdampak pula dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga menjadi manusia tidak disukai atau dijauhi oleh teman,
relasi dan keluarga. Bagaimana bisa dijauhi? Ya iyalah siapa juga mau
bertemen dengan orang yang suka mengeluh, pamer, galau dan narsis.
Sebelum itu benar-benar terjadi dalam kehidupan kita, mari account
social dimanfaatkan, dipergunakan, dikelola sebagai ajang
silaturahim.
Berikut
contoh doa kopas (copy paste) status teman FB “Ya Allah…jika
Canon EOS 7D layak untukku…dekatkan ia… dan jika Engkau tambahkan
lensa EF-S 15-85mm IS juga tak apa, dengan senang hati ya Allah…
amiiin… nuhun buat yang udah ikut mengAminkan… :) hehe”. ..Coba
teman analisis dan amati doa tersebut di antara berharap dan
bercanda. (masih
banyak lagi doa’-doa diungkapkan lewat FB/Twitter antara galau,
narsis dan bercanda).
Yuk
ukhti wa ikhwan jangan sampai kita terikut pula dengan behaviour
seperti itu suka mengeluh dan berdoa di tempat yang salah. Dan mari
kita pergunakan account social untuk menebar semangat, kebaikan,
menebar syukur, silaturahim dan taujih bukan menebar keluh kesah,
galau dan narsis tiada ujung. Status tertulis bukan mendapat solusi
kongkret malah sebaliknya diguyonin dan diketawakan dengan tujuan
tidak jelas.
0 komentar:
Posting Komentar